YUKK Naik Gunung Papandayan

Finally, bisa naik gunung bareng R.KOM 44 alias Rimba Ilmu Komputer angkatan 44. Ini acara naik gunung ke-3 yang diadakan oleh R.KOM. Dua trip sebelumnya gw nggk bisa ikut karena suatu dan lain hal. Seru gk naik gunung kali ini? Jawabannya seru banget dunk, bagaimana nggk, gw bisa naik ama temen jurusan yang selama 3 tahun udah sama-sama terus di kuliah, biasanya berkutat sama komputer mulu eh sekarang bisa naik gunung bareng.

Gunung Papandayan di pagi hari

Finally, bisa naik gunung Papandayan. Sedikit cerita sebelumnya pada akhir bulan Desember 2012 gw udah ada rencana untuk ke gunung Papandayan sekalian tahun baru 2013 di sana, tapi karena suatu dan lain hal lagi jadi batal ikut. :( Mungkin gw emg jodoh untuk naik ke Papandayan bareng teman-teman R.KOM.

Finally, yang ditunggu-tunggu pun datang, dengan total 14 orang (Gw, Seceng, Erna, Valer, Wido, Ita, Irma, Sayed, Tito, Otri, Rilan, Iyos, Aco, Faris) kami pun memulai perjalanan. Gunung Papandayan terletak di Garut, untuk sampai ke gunung Papandayan kita bisa menyewa angkot dari terminal, tetapi sesampai di persimpangan menuju kawasan gunung angkot tidak diperbolehkan lagi masuk karena bukan jalurnya lagi sehingga kita mesti menyewa mobil box yang memang disiapkan buat orang-orang yang mau hiking. Untuk sampai ke batas terakhir yang dapat dilalui mobil kita mesti melewati jalanan yang jeleeekk banget, off road banget jalanan nya tapi mobil box yang digunakan jauh dari mobil off road jadi beberapa kali ban nya slip, horor abis plus kasian banget mobilnya kecil begitu mesti menanggung beban yang besar (orang-orang + keril yang segede gaban)

Finally, waktu nya naik. Berdasarkan cerita Erna gunung Papandayan meletus pada waktu kita masih SMP, kalau begitu bisa dibilang cukup baru. Efek long weekend mungkin dan juga efek film 5cm mungkin yg bikin orang banyak banget memilih hiking untuk mengisi waktu libur. Nggk heran ketika kami sampai di tempat ngecamp yang bernama pondok salada sudah banyak tenda yang berdiri. Trek gunung Papandayan bisa dibilang cukup mudah, karena rata-rata treknya landai. Namun bukan berarti pemandangan nya gk bagus, tapi baguuusss banget. Mulai dari pemandangan kawah yang masih mengeluarkan asap dengan batu-batuan putih di sekelilingnya, pemandangan bukit yang serba hijau dengan pepohonannya, pemandangan air terjun dengan airnya yg sangat jernih, pemandangan tebing dengan berbagai coraknya, dan pemandangan hutan hijau dan hutan mati dengan pepohonannya yang tidak berdaun + berbatang kering dan menghitam bekas terkena panas, serta gk ketinggalan pemandangan tegal alun dengan hamparan padang edelweiss yang luas dan sangat cantik.

Kawah berasap belerang

Beberapa trek ringan

 

Trek berbatu

Hutan mati

Camp Pondok Salada

Tenda-tenda di pondok salada

Istirahat dulu ya

Me and Erna

Edelweiss

Padang edelwiess

Let's cook girlz

Finally, mau ngomongin tentang makan selama di gunung. Bisa dibilang mewah, kenapa? karena sampai gk bisa ngabisin jadi harus dibawa balik, kayak snack-snack, minuman anget, bahan-bahan masak. Alasan lain di gunung kita makan rendang, sop baso, sandwich, enak khannn. Tapi sempat tragis sih, dari 2 kompor yang dibawa yang bisa dipake cuma 1 doang, bayangin masak buat 14 orang dengan 1 kompor, alhasil minjem tetangga sebelah deh, gk jadi kelaperan deh. Makasih ya bos. :) Tragis lagi, mungkin karena kurang koordinasi logistik dan terlalu banyak kepala sehingga resep masaknya pun beda-beda (udah serahkan kepada para cewek aja, hehe, piss ^.^\/). Ohh iya, paling topcer juga tuh minuman jahe yang diracik sendiri bener-bener dari jahe langsung 100% alami sukses bikin anget di malam yang dingin. Soal air bersih, dapat dengan mudah kita dapatkan karena air di pondok salada tempat kami ngecamp melimpah ruah, jd gk usah bingung kekurangan air buat minum, masak, bersih-bersih atau mengambil wudhu.

Finally, siapa yang tertarik untuk datang ke gunung Papandayan setelah membaca cerita ini?? Silahkan segera rencanakan perjalanan anda! Semoga seasyik cerita kami. :D

Salam Rimba Ilkomerz,

Gagahi!!!