Yang Dekat Nggak Kalah Keren, North Seribu Island

Posted by Anonim at Kamis, November 15, 2012 4 comments

Konon katanya makin jarang ketemu orang maka makin bagus tempat tersebut, ups, jangan mikir yang aneh-aneh gitu dunk. Jadi ini lagi ngomongin pantai lho!! Nah gw membayangkan kalau yang rame dikunjungi orang aja bagusnya udah kayak begini, begimana kalau yg jarang dikunjungi orang. Mending nggk usah dibayangin deh, lebih baik berusaha n berdoa aja biar nanti2 kesampaian mencicipi semua pantai n pulau indah di Indonesia.

Sedikit pengantar, perjalanan ini sebenarnya dilaksanakan atas dasar terpaksa. Kenapa? Karena gw ngerasa dipaksa untuk meliburkan diri di saat gw pengen masuk kantor (ehmm), pelakunya yaitu si cuti bersama. Sebenarnya gw nggak habis pikir, kenapa cuti bersama itu memotong jatah libur yg hanya 12 hari selama setahun. Itu khan bukan kemauan kita, walaupun sebenarnya seneng juga. Kalau lg hoki nempel ke weekend masih mending, nah kalo di antara hari kerja? nyesek gk tuh? Itu udah kayak mobil baru kena gores trus gk diasuransiin. (Mobil? Obsesi baru nih.. Wkwk). Semenjak tau kalau cuti bersama itu mengurangi jatah libur, gw gk bs tinggal diam inilah waktu yang tepat untuk menyelamatkan dunia (gw), refresh otak dan fisik, holiday.

Liburan kali ini bisa dibilang modal nekat, karena mulai dari planning penginapan, makan, kegiatan di sana benar-benar nggk ada perencanaan sama skali. Yang kami tau adalah kami akan pergi ke Kep. Seribu, tepatnya pulau Harapan dan pulau-pulau sekitarnya. Masalah penginapan akan langsung dicari ketika sampai di situ. Kami memilih untuk naik kapal cepat dari Dermaga Kali Adem (dermaga yang baru dibangun di pelabuhan Angke, yang sayangnya bangunan utama dibiarkan terlantar, tidak terpakai sehingga terlihat tidak terurus, jalan menuju dermaga pun sangat tidak layak tidak sebanding dengan bangunan baru yang ada di dermaga ). Dengan kapal cepat lama tempuh untuk sampai ke pulau Harapan bisa setengah kapal biasa, yaitu 1.5 jam. Perlu diketahui kapal cepat memiliki kapasitas sangat terbatas hanya menampung 20 orang, jadi harus siap-siap mengantri dari pagi agar kebagian tempat duduk karena mereka tidak melayani jasa booking, ketika loket dibuka jam 1 siang, siapa yang ada di sana maka dia yang akan dapat. Kami yang datang jam 10.30 berharap masih dapat tiket, ketika turun dari mobil scanning sekeliling mencari loket tiket, senyum sumringah melihat tidak ada yang mengantri di loket. Ternyata semua hanya fatamorgana, dilihat lebih dekat ternyata yang antri bukan orang-orangnya melainkan tas-tasnya. Informasi dari petugas tiket (setelah menghitung jumlah tas) masih ada tempat untuk kami, kemudian (tas) kami pun ikut mengantri. Ketika loket buka, petugas mencatat satu persatu nama sekaligus umur setiap penumpang, sialnya 2 orang di depan kami ternyata sudah tidak kebagian tiket, bagaimana dengan kami. Kami disuruh naik kapal tujuan P. Pramuka, beruntung kami berkenalan dengan bapak penduduk P. Harapan yang juga tidak kebagian tiket. Kata si Bapak, nanti kita bisa nyewa kapal nelayan dari P. Pramuka. Asyyyiiikkk, ini baru namanya petualangan. Perjalanan akan lebih seru dan terekam diingatan jika ada cerita unik di dalamnya.

Di P. Pramuka, seperti anak ilang, kami celiak celiuk melihat kapal-kapal nelayan sekaligus memantau jika ada nelayan yang akan berlayar ke P. Harapan. Si bapak dengan sigap menyuruh keponakannya untuk bertanya ke setiap nelayan yang mau berlayar. Hanya dalam waktu 30 menit bertemulah kami dengan kapal nelayan yang kebetulan akan ke P. Harapan membawa gulungan kabel listrik. Tidak hanya itu keberuntungan kami, ketika sampai kami pun ditawari untuk berkunjung ke rumah si bapak bahkan kami ditawari untuk menginap di rumahnya. Si bapak mempunyai 2 rumah, satu rumahnya tempat tinggal sekaligus toko yang menjual berbagai perlengkapan seperti pakaian, tas, alat-alat listrik, alat tulis, komplit deh, udh kayak toserba, sedangkan keponakan perempuannya (sudah mbak-mbak dan sedang hamil) membuka warung di samping tokonya. Rumah yang satu lagi digunakan untuk tempat tinggal keponakan perempuannya sekaligus sang nenek. Dari hasil observasi, warga daerah sini sangat taat pada agama, tiap malam sepertinya ada pengajian di mesjid sampai pukul 21.00. Pada hari pertama akhirnya kami menerima tawaran si Bapak untuk menginap di rumahnya karena tidak enak untuk menolak (gk tau kenapa) dan lagi pula kami memang belum mencari penginapan. Hahaha.

Keesokan hari nya kami pamit, hari ini kami ada jadwal keliling pulau-pulau sekitar P. Harapan sekaligus snorkling dan bermain-main di pantai. Malam sebelumnya kami berhasil mendapatkan agent yang menyewakan kapal dan alat-alat snorkling. Kalau di sana sistem sewa kapalnya bisa setengah hari atau sehari full, harga tidak tergantung jumlah orang tetapi dari lama pemakaian kapal jadi makin rame personilnya makin murah karena pembagiannya makin gede, 1 kapal bisa diisi 10an orang. Setelah menimbang-nimbang akhirnya kami memilih full 1 hari karena akan lebih puas dan makin banyak pulau yang bisa dikunjungi.

Beberapa pulau tujuan kami:



Pulau Bira Besar

Pulau Bira Besar sebagian besar ditutupi oleh pepohonan sehingga pulau ini relative lebih sejuk dibandingkan pulau lain. Namun pantai pulau ini menurut saya agak kurang bagus untuk bermain karena lebar pantai yang kecil dan agak dalam walaupun masih dekat bibir pantai, tetapi lebih cocok untuk snorkeling karena banyak terumbu karang yang bisa dilihat. Kita bisa melewati jembatan dermaga untuk ke tengah, makin ke tengah terumbu karang dan ikan nya pun semakin beragam dan banyak.


Snorkling di Spot Tengah Laut

Pak nahkoda memberikan aba-aba untuk menurunkan jangkar kapal dan mematikan mesin kapal. Agak heran juga kenapa kapal tiba-tiba berhenti di tengah laut. Pak nahkoda pun menyuruh kami melihat ke bawah. WOOoooooowwwwWW, laut biru jernih dengan dasar pasir putih, pemandangan sekeliling laut lepas tak berujung yang dihiasi pulau-pulau. Refleks semuanya berhamburan ke laut dan narsis minta difotoin. Laut pada spot ini memang lebih dangkal dibandingkan laut sekelilingnya sehingga pasir putih kelihatan jelas dari permukaan membuat air terlihat sangat jernih.


Pulau Perak

Pantai yang ini sangat cocok buat main-main, mau jungkir balik, koprol, ngapain aja bisa deh. Pantai berpasir putih tanpa karang, dangkal dan berair jernih sukses bikin kami betah berlama-lama di sini. Mulai dari berenang, sesi pemotretan, makan bekal yang kami bawa, santai menikmati pemandangan sambil bermain ayunan, atau sekedar ngobrol ngalor ngidul di pinggir pantai. Di sini juga disediakan penyewaan canoe. Pemandangan beberapa turis lalu lalang menggunakan canoe, sepertinya mereka telah mendayung dari pulau Putri, entahlah. Di pulau ini ternyata bisa camping, terlihat beberapa dome berdiri di bawah pohon kelapa dan juga ada perapian yang sepertinya bekas mereka menyalakan api unggun. Informasi dari pak nahkoda yang sekaligus guide kami, untuk camping di pulau Perak harus minta ijin terlebih dahulu ke penduduk sana. Walaupun pulau ini seperti tidak ada penduduknya, tapi terlihat ada 1 warung di sana, mungkin penduduk yang pak nahkoda maksud adalah pemilik warung itu. Bagi yang mau camping ke sana jangan lupa membawa persediaan air yang banyak kalau tidak mau mati kehausan kecuali pada mau minum air laut yang asin, karena pulau ini sangat sepi dan agak jauh dari pulau tetangganya (percuma saja kalau kalian mau teriak). :D






Pulau Gosong

Inget nggak spot snorkling di tengah laut yang telah dibahas sebelumnya. Ternyata ketika air laut sedang surut spot ini berubah menjadi pulau kecil dengan pasir putih yang lembut sekelilingnya adalah lautan berwarna biru. Bayangin di tengah hari yang panas, bodo amat kulit bakal hitam kami sama skali tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menikmati pulau gosong ini. Hal yang menakjubkan adalah cukup di pinggir pantai kita bisa melihat ikan-ikan cantik berlalu-lalang, bukan hanya yang berukuran kecil yang besar pun ada. Buru-buru kami meminjam pancingan sederhana bakal nahkoda, yaitu berupa benang nilon yang digulung dengan kail pada bagian ujungnya. Hanya bermodalkan umpan berupa roti kami berhasil menangkap 3 ikan walaupun 2 diantaranya akhirnya terlepas karena sibuk dijadikan objek berfoto. :)




Pulau Kayu Angin

Lagi-lagi pantai dengan pasir putih tetapi tidak akan membuat kami bosan. Pantai di pulau Kayu Angin tidak terlalu besar dan tidak berpenghuni tapi pulau ini sedikit unik, yaitu melojong pada bagian ujung sedangkan di sisi lainnya ditumbuhi pepohonan rindang dan diberi pembatas dari semen.  Di pinggir pantai nya banyak sekali ikan. Sedang asik snorkeling kami menemukan hewan laut, bentuk nya lucu, bentuk tubuhnya dan matanya seperti gary peliharaan spongebob tetapi hewan ini tidak bercangkang, adanya di dalam air, bergerak sangat lambat dari tanaman satu ke tanaman air lainnya. Apa ya nama hewan laut itu? Masih penasaran. Sayangnya kami tidak mempunyai kamera underwater sehingga kami tidak bisa mengambil gambar dari hewan itu. :)



Pulau Putri

Pulau putri sangat cocok bagi yang mau jalan-jalan bersama keluarga dengan fasilitas yang bagus bahkan mewah. Karena seluruh pulau ini merupakan cottage yang semua view kamarnya menghadap kelaut dan berbagai fasilitas lainnya layaknya hotel. Untuk masuk ke pulau ini bagi yang bukan tamu cottage diharuskan membayar tiket masuk. Kenapa kami ke sini adalah karena di pulau ini terdapat undersea aquarium yang katanya terbesar di Asia Tenggara. Karena itulah kami penasaran untuk melihat seperti apa sih aquarium yang ada di bawah laut, itu berarti ikan-ikannya beneran lagi ada di laut. J Cukup menarik, tapi ternyata tidak terlalu panjang jadi kurang puas dan kacanya kurang terawat, mungkin karena posisinya di dalam laut sehingga sedikit susah untuk membersihkannya. Terakhir kami jalan-jalan mengelilingi pulau putri sekalian mencari mushola, ada satu yang menakjubkan yang kami lihat di sini, yaitu kami melihat entah itu komodo atau biawak yang berkeliaran bebas di sekitaran cottage. Kami melihat komodo/biawak itu jalan dari pinggir pantai. Beeuuhhh seram juga, nggk tau itu sengaja dilepas biar seperti di P. Komodo atau kabur dari kandangnya, hanya petugasnya yang tau. :) Hehe. Perut pun terasa lapar, kami pun memutuskan untuk mengisi perut di restoran cottage P. Putri. Matahari sudah mulai turun waktu nya kami kembali ke P. Harapan. Di perjalanan kami menikmati sunset yang sangat indah dengan langit berwarna orange.





Percaya tidak percaya pantai di pulau seribu nggak kalah keren dari pulau-pulau yang jauh di sana. Jadi jalan-jalan itu tidak harus yang jauh, tidak harus mahal, mulai lah dari yang dekat terlebih dahulu. :D Happy travelling guys. :)
 
Info harga: 

- Kapal cepat KMP Kerapu dari dermaga kali adem : Rp. 55.000
- Sewa kapal keliling pulau : 300.000 (setengah hari, isi 10an orang), 600.000 (full day, isi 10an orang)
- Sewa alat snorkeling lengkap: 30.000/orang
- Makan di P. Harapan dekat taman terpadu : 15.000-20.000/orang
- Makan pagi nasi uduk : 5.000-10.000/orang
- Makan di P. Putri : 25.000 ke atas/orang
- Sewa canoe : 50.000/jam/canoe
- Kapal kayu angke : 35.000/orang
- Tiket masuk P. Putri : 2.500/orang
- Tiket masuk undersea aquarium P. Putri : 50.000/orang
- Penginapan : harga tergantung fasilitas

Smile,
Laras



 

Journey's never end Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea